Pages

Monday, August 24, 2015

Serpihan Subuh

Ada sebuah cerita yang terserak dari sunyinya subuh. Waktu di saat orang kebanyakan masih terlelap, menikmati seruputan pertama dari cangkir kopi, atau kegiatan remeh-temeh lainnya.

Tapi di balik keheningan itu, menjelang pagi juga menyimpan cerita. Satu chapter yang sering disajikan sebagai prologue dari sebuah rangkaian kisah panjang. Sebuah pembuka dari rentetan kesibukan yang memekakkan pikiran.

Foto yang dipost oleh teman saya di laman facebooknya ini seperti menggali lagi sebuah bagian dari kehidupan saya. Masa ketika ke mana-mana saya menggunakan saran transportasi publik.

Ada sebuah kenyamanan di rentang waktu itu. Kesempatan untuk berbincang ringan dengan penjaja makanan, duduk santai sambil menikmati sapaan udara pagi dari jendela yang sedikit terbuka (kala itu, sarana transportasi publik sebagian besarnya belum ber-AC), atau sekedar memejamkan mata sejenak di tengah perjalanan. Perasaan yang sama ini juga saya temui ketika pulang lembur dini hari melewati pasar di mana orang-orang justru baru mau memulai aktivitas.

Apa yang ada di balik momen-momen itu, hanya mereka yang merasakan yang tahu.

Saya rindu suasana itu.

No comments: