Pages

Sunday, August 17, 2008

Ini bukan soal perayaan

Upacara penaikan Sang Saka merah putih di Istana Negara sudah merupakan ritual tahunan di setiap tanggal 17 Agustus. Saya masih ingat sekali gimana saat sekolah saya punya cita-cita untuk bisa terpilih menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera tersebut. Rasanya pasti membanggakan sekali. Putera-puteri terbaik yang merupakan perwakilan dari tiap propinsi. Hebat kan?

Semangat itu juga yang jadi alasan kenapa saya memilih untuk bergabung dengan ekstra kurikuler yang menunjang. Saat kelas kami kebagian untuk menjadi petugas pelaksana upacara, saya selalu berusaha untuk tidak sekedar masuk dalam kelompok penyanyi. Penyanyi ini adalah kelompok non elit yang tidak kebagian tempat. Segerombolan orang ditaro' di pojokan, menunggu aba-aba dirigen. Ih, nggak gengsi amat :p

Seringnya sih, saya ditunjuk jadi pembaca Pembukaan UUD 45. Untuk menunjang performa, saya berusaha mati-matian menghapal naskah Pembukaan UUD 45 tersebut.

Iseng-iseng, saya coba langsung menulis sisa-sisa hapalan naskah Pembukaan UDD 45. Sangat mungkin, banyak sekali kesalahan yang terjadi. Detilnya aja saya sudah lupa sekali. Hehehehe....

bismillah

"Bahwasanya kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia ini harus dihapus karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah pada saat berbahagia, dengan aman sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
........."

Wah, memori saya saya sudah parah ternyata. Ada yang bisa melanjutkan, tanpa ngebet lho ya.... :D

No comments: