Pages

Friday, April 27, 2007

Bye Bye Abang


Fahri sometimes in 1994.


Fahri, Nov 2006 (paling atas)

"Abang, mau tinggal di sini? Kan Ato' galak, nanti Abang dimarahin terus?"
"Nggak papa deh, yang penting Abang bisa sekolah."
Jawaban itu keluar dari mulut seorang bocah berumur 13 tahun. Jawaban sederhana yang muncul dari pemikiran dewasa.

Dari kecil, dia memang sudah menggemaskan. Nggak pernah minta macam-macam. Nggak seperti layaknya bocah seusianya yang kepingin punya mainan banyak, pingin punya ini, pingin punya itu. Dia selalu menerima semua, apa adanya. Kalau diajak makan ramai-ramai pun biasanya dia selalu ingat untuk membawa bungkusan buat mama-papanya. Aaah, saat anak-anak lain masih maunya minta banyak, dia sudah terpikir untuk membagi kebahagiaan dengan orang tuanya.

Saat sudah mampu mengendarai motor, dia sering sekali mengantar mamanya, bahkan ke tempat yang jauh sekali pun. Pernah malam-malam dia lupa bawa jaket.
"Abang pakai jaket tante Mira aja... jauh kan jalannya."
"Nggak usah tante, Abang kuat kok nahan dingin."
"Udah pake aja, lagian jaketnya nggak kepake lagi kok."
Karena nggak mau ngerepotin orang, dia rela ngorbanin nahan dingin. Untuk membahagiakan orang lain dia rela ngalahin egonya. Bahkan saat sakit pun keluhan sangat jarang keluar dari mulutnya. Ah... ketegaran anak ini sungguh mengagumkan. Keluhan cuma keluar saat hari terakhir dia dirawat di rumah sakit.
"Ato, Abang mo pulang aja... sakit semua badan. Pulang aja ya To."
"Iya, tapi Abang sembuh dulu."
"Nanti tinggal sama Ato aja ya?"
"Iya..."

Sekarang Abang udah nggak sakit lagi. Sekarang mungkin Abang udah bahagia karena tempatnya memungkinkan dia untuk melakukan apa aja, dapetin apa aja... tanpa harus nyusahin orang lain.

Nanti kita ketemu ya Bang. Sementara ini Abang seneng-seneng aja dulu di sana.


In memoriam
Tengku Muhammad Fahri
7 Jan 94 - 24 Apr 07

No comments: