Pages

Thursday, February 24, 2005

Chickenly Poxing

Yup. I just have 'em. The chicken pox. At my age of 33... I finally got 'em, and I got 'em really good.

It started when my lovely cute adoring daughter got infected. (Cape' nih bahasa Inggris... roaming it'l... biayanya mahal). Jadi lah saya juga ketularan. Setelah 15 tahun lalu berhasil selamat (saat 2 adik saya terkena cacar air) kali ini saya dapat giliran.

Saya sudah berusaha untuk menjaga kondisi. Tapi tuntutan kerjaan memaksa saya harus lembur sampai pagi (masuk kantor tanggal 3/2 pulangnya tanggal 4/2 jam 4 dini hari). Siangnya (jam 2-an) lanjut ke Pyramid untuk bikin animatic sampai jam 10 malam. Jam 10 pagi sudah ada di kantor lagi (working at weekend really suck yaaaaa) sampai jam 5 sore. Malamnya, my body started to feel not delicious (nggak enak badan). Minggu pagi, 3 cacar air menampakkan batang hidungnya. Finally... shit happened. Minggu malam masih berjalan lancar. Badan saya masih normal, tidur juga nggak ada masalah.

Senin pagi saya terbangun dengan kondisi badan penuh bercak-bercak merah. "Hm... they're about to grow..." kata saya dalam hati. Senin malam, badan saya mulai ngilu. Semua otot ngilu. Setiap pergerakan merupakan penyiksaan buat saya.

Selasa pagi... para jabang cacar air mulai menunjukkan cairan. Seharian saya cuma bisa berbaring. Rasa malas begitu mengikat membuat semua aktifitas terlihat menjadi begitu tidak menarik. Selasa malam bagaikan ajang penyiksaan. Rasa ngilu di setiap sendi dan otot merupakan penyiksaan yang menjadi rutinitas.

Rabu pagi. The G-Day! Cacar-cacar air itu menjadi matang dan gatal. Mengelus halus area-area yang gatal (nggak boleh digaruk bok! ntar bekas lho...) menjadi kenikmatan duniawi tertinggi saat itu dan mengalahkan semua keinginan-keinginan lain yang biasanya bergejolak di kepala. Gatal itu membuat saya tidak bisa tidur sama sekali! Akhirnya saya minum Panadol Cold & Flu yang mengandung obat tidur. Blas... selamat datang di pulau kapuk!

Kamis pagi. Badan semakin tak nyaman. Setiap senti di bagian wajah, tangan dan badan penuh oleh bentolan-bentolan yang melenting berisi cairan. Dan mereka tak juga menunjukkan tanda-tanda mengering. Kondisi yang sama berlangsung hingga hari Jum'at dan Sabtu. Akhirnya hari Minggu saya ke dokter spesialis kulit. Menurut si dokter, jenis cacar air yang saya derita adalah Universalis. Artinya... cacarnya penuh di seluruh badan (istilahnya kok ya sederhana banget ya... qeqeqeqe). Oleh si dokter dosis obat anti virus saya ditambah. Dari yang tadinya 3x sehari, menjadi 10! 2 kaplet diminum tiap 3 jam. Saya juga dikasi obat tambahan yang saya nggak begitu ngerti fungsinya apa. Oh ya... dokter juga menyuruh saya untuk mandi seperti biasa, tapi pakai sabun & shampoo yang anti bakter.

Ajaib! Baru 2 hari saja, hampir semua cacar air saya mengering. Di hari ke-3 (Rabu), cacar-cacar yang mengering itu mulai rontok satu persatu. Kamis bisa dibilang sebagian besar badan cacar air sudah rontok. Jum'at saya malah sudah ikut acara farewell party-nya client di Upstair PS.

Senin saya sudah masuk kantor. Tapi ternyata kondisi saya masih menimbulkan ketakutan di sebagian orang. Mereka menganggap bahwa kondisi di mana cacar air sudah mulai mengering adalah tahap yang paling rentan dalam penularan. Padahal masa inkubasi cacar air itu berkisar antara 10-14 hari. Jadi saat kita positif terkena cacar air, berarti kita tertular sejak sekitar 10-14 hari sebelumnya. Masa awal si carier menderita cacar. Jadi bukan di masa akhir. Makanya di banyak kasus, orang lain mulai tampak tertular setelah carier mulai menunjukkan tanda kesembuhan. Orang-orang menganggap bahwa masa itu lah masa yang paling rentan dalam penularan padahal sebenarnya penularan telah terjadi 10-14 hari sebelumnya.

Back to my case, akhirnya demi kemaslahatan umat, saya mengalah. Senin malam saya ke dokter untuk minta surat ijin. Senin minggu depan saya baru mulai masuk kantor lagi. Kalau dianggap masih menular, ya... bikin surat ijin dokter lagi qeqeqeqeqe... MAKAN GAJI BUTA!

Menderita cacar air memang benar-benar pengalaman yang tidak menyenangkan!

3 comments:

Anonymous said...

Every ρerson enjoуs a bargain; that's why supercuts coupons are so great. You'll fіnd a lot of
gгeat locatіons to uncover supercuts pгintable
couрons nowadaуs, the web, flyers and the Wοrld ωiԁе web.
The ideas and strategies on how you can maximizе youг savings
making use of supеrcuts coupons.

My page; suρerсutѕ сoupοns 2013
(Extremecouponingonline.net)

Anonymous said...

Clippіng genghis gгill 2 for 20 сoupоn may
seem like an old-fashіoned iԁea, but saving funds ought to never
gо out of ѕtyle.Coupons nonethеless save on eveгything from grocerieѕ to clothіng.
Using coupоn for genghis grill will help you saνe a betteг value.

The bеneath poѕt consists of ѕome outstanding suggestiοns that ωill aіd yοu get probably the mοst out of
onе's coupon use.

Here is my weblog ... genghis grill coupons printable

Anonymous said...

Clipping printаble haiгсut
coupοns might look like an old-fashіoned idea, but saving cash should by no
means go out of stуle.Сoupons stіll sаve on eѵеry thing
from grocеriеѕ to clotheѕ.
Using haircut сoupon will help you save a much better value.
The under artiсle cоntainѕ ѕome superb iԁеas that can help уou
get prοbably the most out of one's coupon use.

Also visit my homepage - Coupon For Haircut