B@ngs@t, @njing, b@bi, m@nyet, t@ik... adalah makian2 yang biasa keluar dari mulut orang yang marah. Benar-benar luar biasa pengaruhnya kemarahan itu ya... orang yang pendiam bisa tiba-tiba mencaci-maki, orang yang sering senyum bisa jadi orang paling jahat sedunia. "Gue nggak mau lihat muka lu lagi sampe' mati!" kalimat ini bahkan bisa terucapkan.
Pernah nggak merhatiin gimana "amarah" membuat orang bertingkah irasional? Mereka bertindak di luar kebiasaan. Si Jeckyl berhasil "membunuh" Hyde. No more Mr. Nice Guy. The Two Face (musuhnya Batman) becomes One Face: The Bad Guy.
Setelah amarah itu hilang, biasanya tinggal penyesalan dan rasa malu. "Kok bisa ya gue seperti itu?". Tapi teuteup... kalo udah mau marah, hajar bleh. Ngamuk terus!
Menurut Sang Utusan... saat marah, yang menguasai pikiran kita adalah setan. Makanya dia menganjurkan kita untuk tidak berkata-kata kalo lagi marah. Diam! Meneng ae katanya Timbul Srimulat. Kemudian kita dianjurkan berwudhu. Hopefully sejuknya air wudhu bisa menenangkan bara dalam hati. But it turns out not to be that easy! Yang namanya nafsu emang paling susah diatur. Kalo udah diubun-ubun ya mana tahan.
It's difficult to control... but not impossible! Salah satu hal utama yang harus dilakukan mereka yang mendalami tasawuf adalah menjalani kematian! Kematian metafora... mati di mana manusia bisa melepaskan ketergantungan akan nafsu dan menghilangkan keinginan "pribadi". Saat "kematian" terjadi, yang tertinggal hanyalah manusia dan nur-NYA. Bahwa ayat "tidak ada kekuatan selain kekuatan-NYA" benar-benar teraplikasi dalam setiap tindakan dan pikiran. Kesadaran yang timbul kemudian adalah bahwa sesungguhnya kita tidak punya kemampuan apa-apa. Semua adalah atas kehendak-NYA. Kita teraniaya pun adalah atas kehendak-NYA. Kalau kita marah atas apa yang terjadi, maka sesungguhnya kita mengajukan complaint ke DIA. Apa kita punya hak untuk melakukan complaint ke dzat yang maha mengatur?
You have the answer, we're all have. Makanya... sing sabaaaar nggeeer... sabaaaar.
No comments:
Post a Comment