Pages

Wednesday, September 03, 2014

Selamat Datang Danny Welbeck

Apa yah kira-kira yang jadi dasar pemikiran Arsene Wenger memilih Danny Welbeck? Saya coba dekonstruksi melalui pemahaman yang terbatas. Silakan dinikmati.


Dari dulu, pilihan pemain oleh AW selalu "against mainstream". Saat orang beranggapan si X cocok, dia cenderung memilih Y. Benar2 karakter seorang pemimpin yang keras kepala. Yang dipikirkan hanya berdasarkan visi dia sendiri tanpa mempertimbangkan usulan orang lain. Coba kita lihat sejarahnya, hampir semua pemain yang dibeli menyalahi dugaan banyak orang.

AW melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh orang lain. Apakah ini berarti dia jenius? Ndak juga sih. Karena banyak kok pemain pilihannya yang flop. Logikanya seperti berjudi, kalau ndak menang ya kalah. Jadi nggak ada yang luar biasa ketika pemain pilihannya berubah from zero to hero; begitu pula kebalikannya.

Semua orang besar pasti punya sifat keras kepala ini. Keras kepala dalam artian positif, yaitu memegang teguh prinsip dan tidak gampang dipengaruhi orang lain.

Kembali ke Welbeck. Usia muda, skill lumayan, harga murah; ini semua parameter yang diminati AW dari pemain "incaran"-nya. Skill Welbeck memang belum luar biasa, but damn.. that boy has potential. Coba aja search di youtube. Aksi2nya luar biasa meski finishingnya lebih sering gagal. Tapi dia punya kelebihan di speed dan body balance. Sesuatu yang hampir mustahil kita dapatkan di OG.

Jangan berharap DW akan memberi hasil instan. Pembelian ini sepertinya investasi AW utk tim Arsenal 2 tahun mendatang. Jadi buat kalian yang berharap tahun ini kita juara liga dan UCL, siap2 aja kecewa. Tapi lihat saja, andaikan tim yang sekarang bisa bertahan dan tidak ada yang dibajak, treble is not impossible for the next 2 or 3 years.

Cumaaaaa, kendala Arsenal yah itu, kebijakan uang ketat. Gaji pemain ala kadarnya. Nggak heran kalau pemain matang binaan AW akhirnya pada lumpat. Apalagi jika yang ngebajak adalah tim/klub yg juga haus gelar. Opsi bagi pemain jadinya adalah bertahan dan nanti mungkin menang gelar; atau pindah gaji dobel dan mungkin menang gelar. Bukan pilihan yang sulit kan yah.

Nggak usah berharap ada loyalitas dari seorang pemain profesional. They work for the money. They loyalty lies for the one who paid them. As simple as that. Dulu beda dg sekarang. Generasi masa kini berpikirnya lebih sederhana dan pragmatis. "Mana yang lebih nguntungin gue?".

Sebagai penutup, alasan lainnya tentu adalah DW yg suah terbiasa dg atmosfir BPL. Ini penting. Poldi, Ozil, Sanchez, OG... mereka semua pemain yang bersinar di klub lama dan kemudian (sedikit) meredup di Arsenal. Well... Sanchez mungkin masih baru, semoga saja dia cepat bisa beradaptasi.

Hm... ada lagi nggak yah? Oh iya, satu lagi. Terakhir. Faktor mental. DW berasal dari klub besar (meski sekarang nyusruk) dan sudah biasa bermain dengan pemain hebat. Moga2 saja kali ini, AW nggak salah pilih. -- finger crossed --