Pages

Saturday, December 06, 2008

Saat Itu...



Adik saya tiba-tiba aja memposting foto ini di facebooknya dia.

Nggak ada yang istimewa memang. Cuma gambar seorang ibu dengan tiga anaknya. Lokasinya pun nggak jelas. Mungkin cuma orang-orang dalam foto itu (dan si pengambil gambarnya tentu saja) yang tahu. Itu juga kalau nggak lupa.

Saya sudah sangat lupa. Tapi samar-samar, seingat saya foto itu diambil di sebuah tempat pariwisata. Propinsinya, Sulawesi Selatan. Kebetulan masa kecil saya sebagian dihabiskan di kota Anging Mammiri. Tahun 1981 kami semua hijrah ke Jakarta.

Kembali ke soal lokasi foto. Saya benar-benar nggak ingat detilnya. Tapi kenapa foto ini jadi begitu bermakna? Sederhana sekali.

Setelah melihat foto ini, sedikit demi sedikit, kenangan masa kecil saya dan adik-adik berkelebat. Kenangan manis dan yang tidak terlalu manis (eufemisme hihihi). Kenangan di mana kita pernah tidur sekamar ber-3. Tidur dengan kondisi lampu terang benderang karena nggak ada yang berani gelap. Kenangan dimana sambil bermain di teras rumah, mama masih sempet-sempetnya nyuapin kita ber-3 tanpa bantuan pembantu.

Saat melihat wajah mama di situ, kelihatan sekali bagaimana sayangnya dia sama anak-anaknya (bukan berarti nggak pernah nyubit lho, nyokap kalo nyubit dulu sampai biru). Saat melihat wajah kami di situ, terlihat sekali kalau kita nggak ada beban sama sekali, juga nggak ngerti gimana sulitnya mengurus 3 anak sekaligus (apalagi yang paling kecil gendut kaya' gitu).

Sekarang saya baru ngerti. Beban orang tua memang tidak selayaknya mengotori kepolosan anak-anak. Kebahagiaan anak adalah hak asasi. Tidak ada kewajiban untuk memaksa mereka mengerti kesulitan orang tuanya.

Sekarang saya makin kagum dengan kegigihan mama...
sekaligus malu karena telah membentak anak sore ini saat merengek minta dimanja sementara kepala saya dipusingkan dengan urusan lain. Urusan yang buat saya sangat penting. Tapi tidak seharusnya melebihi kepentingan membuat anak-anak saya tetap bahagia.

No comments: