Pages

Friday, December 28, 2007

60 Amazing Kids


Sekitar 60 anak bermain hari itu. Ya, buat mereka arena pertandingan itu adalah area permainan. Mereka menari, berjoget, membunyikan alat musik, memukul perkusi... semua tak lebih demi sebuah permainan. Permainan yang mereka mainkan dengan penuh kesenangan, dengan penuh semangat. Bukan untuk mencari juara, bukan pula demi sebuah piala. Mereka bermain-main, hanya bermain.

Latihan yang telah dijalani 3 bulan seolah tak membebani. Kekhawatiran untuk kalah, ketakutan untuk salah, sama sekali tak tampak. Semua jerih payah dan upaya, buat mereka bukan batasan. Mereka cuma ingin bermain. Hanya bermain.

Nggak ada grogi maupun kecemasan karena ditonton oleh ratusan pasang mata. Nggak juga ada ketegangan karena harus berkompetisi dengan 10 peserta lainnya. Embel-embel jabatan presiden di piala yang akan diperebutkan pun nggak berpengaruh buat mereka.

Tiup pianikamu nak. Bunyikan beliramu. Pukul perkusi itu. Mainkan nadamu. Nada-nada yang sudah berminggu-minggu kau latih. Gerakkan badanmu, kibarkan benderamu, ikuti lagunya. Kalian hadir bukan untuk berkompetisi, kalian hadir untuk menghibur. Karenanya, hiburlah kami. Hiburlah otak-otak berkarat yang kian lama kian rindu dengan imajinasi spontanitas ini. Siram jiwa yang kering ini dengan kemurnian kalian. Kemurnian senyuman yang muncul dari rasa senang penuh kejujuran, bukan sekedar bermaniswajah.

Di situ.. ya di dalam dada itulah dunia kalian. Dunia yang tak terbatas, bukan gedung berdinding beton seukuran lapangan basket ini. Dunia kalian jauh lebih luas dari itu. Hadirkan dunia kalian sekarang juga. Bermainlah dan berbahagialah... karena saat ini, saat-saat seperti ini, belum tentu bisa terulang lagi. Karena saat ini akan jadi satu serpihan manis yang bisa membawa mimpi indah bila kalian dewasa nanti.


Persembahan khusus untuk penampilan luar biasa anak-anak peserta drumband SD Meksiko pagi.
1 medali emas, 1 medali perak, 7 Juara 1 per kategori + 1 piala bergilir Juara Umum Lomba Drumband Piala Presiden ke-VI 2007.
You kids have made us all proud.
Foto-foto bisa dilihat di sini.

Friday, December 14, 2007

Labirin


Image diambil dari sini.

Objective permainan ini sangat sederhana. Anda mulai dari satu titik dan harus mencapai titik lain. Challengenya, Anda harus melalui serangkaian pilihan jalan. Dari banyak pilihan jalan itu, cuma satu yang berujung di tempat tujuan. Selebihnya nyangkut! Buntu! Iya, buntu. Walhasil Anda harus melakukan kilas balik ke titik dimana Anda salah memilih arah untuk kemudian mencoba arah yang lain.

Nah di sebuah negara, tetangganya Republik BBM, konon utusan rakyatnya sangat mahir dengan permainan ini. Akal mereka selalu inovatif dalam mencari terobosan-terobosan baru. Nggak kenal putus asa. Buntu di sini, coba jalan lain. Termasuk dalam hal pengelolaan anggaran kesejahteraan.

Di penghujung tahun ini (tahun depan udah ada Pemilu lagi, kemungkinan tak terpilih kan cukup besar tuh) terbersitlah ide untuk bisa menerima "uang saku" sebagai tanda jasa pengabdian (weleh-weleh... mengabdi kok nuntut balas).

Dasar pakar main labirin, paling jago cari jalur alternatif. Korupsi gak mungkin. Terima parsel udah dilarang. Lalu apa ya....? Voila! Muncullah ide brilian untuk memugar rumah dinas mereka. Pemugaran dilakukan selama kurang lebih satu tahun. Selama pemugaran mereka berhak toh nuntut tunjangan perumahan (yang kemungkinan besar sih bakal masuk kantong pribadi, bikin kwitansi kontrak rumah aspal apa susahnya ya tak?). Sah dan legal.

Hitung punya hitung, total tunjuangan perumahan yang diterima tiap anggota (yang rumahnya dipugar) adalah sebesar 13 juta rupiah per bulan atau total 156 juta rupiah per tahun. Jumlah yang cukup menggiurkan bukan? Menurut BURT (Badan Urusan Rumah Tangga) jumlah segini itu angka yang wajar. Total anggaran yang dihabiskan untuk renovasi plus tunjangan perumahan adalah sebesar Rp 108 miliar.

Memang banyak akal kadang lebih menyenangkan ketimbang panjang akal. Qeqeqe...

Thursday, December 13, 2007

Wes Ewes Ewes... hiks



"Wes ewes ewes bablas angine..."


"Top markotop, gut marsogut..."


What a memorable catchy words.
As memorable as the creator.

I wish I made that copy.

In memoriam Basuki, one of the greatest comedian and person as well.

Friday, December 07, 2007

CP 2007



4 Entry, tak ada yang lolos.
Usaha belum keras...
atau kemampuan yang terbatas?
Sepertinya karena malas!

Tahun depan harus lebih baik lagi!


Tapi acara malam penganugerahannya seperti apa ya? Dateng telat jam 12. Nongkrong sebentar, say hi to some old friends, terus buru-buru balik kantor. Kerjaan menanti.

Kasian ya....