"Nyampe gak bantuannya?". Itu salah satu pertanyaan yg muncul dari seorang tetangga ketika dimintai sumbangan baju/makanan kering/uang untuk korban Tsunami. Pertanyaan tolol yang nggak penting!
Saya tidak melecehkan ke-kurang-semangat-an orang itu untuk menyumbang. Tidak juga menghina ke-tidak-percaya-annya pada panitia (yang memang masih remaja: organisasi karang taruna RW).
Saya mencela rasional munculnya pertanyaan bodoh itu. Logikanya sederhana aja kok. Dia khawatir apakah bantuan itu bisa sampai ke tangan yang membutuhkan atau tidak. Tapi kalau tidak diberikan, bantuan itu sudah pasti nggak akan sampai! Gampang kan.
Lagian kalo mau nolong ya nolong aja. Mau bantuannya sampe atow nggak kan itu bukan urusan kita. Kalo mediatornya mau ngembat, yakin deh... karma itu pasti ada! Lagian masa' sih ada orang yang gak punya nurani ampe tega2nya ngembat bantuan utk korban bencana yang sedahsyat itu?
Jadi, plis deh. Kalo mau nolong ya nolong aja. Kalo nggak mau ya udah. Bilang aja nggak mau. Nggak usah ngeles kanan ngeles kiri. Kesannya gak mau banget dibilang "merki". Konsekwen dong. Kalo gak mau nolong ya terima juga risikonya. Ok beibeh?
No comments:
Post a Comment