Pages

Thursday, November 01, 2007

Ada Yang Lain Lebaran Tahun Ini



Acara keluarga istri tiap lebaran selalu sama dari tahun ke tahun. Selalu ada ke-nggak-nyambungan (mayoritas keluarga bapak mertua adalah lulusan teknik, sementara saya dari sosial), selalu ada ke-gagap-era-an (istri saya adalah yang tertua di antara sepupu-sepupunya; bahkan ketika kami menikah, semua sepupunya masih ABK - anak bau kencur), selalu ada pra-rasa-ketidak-nyamanan.

Begitu juga di lebaran tahun ini. Sebagai anak sulung, kali ini 'bokap mertoku' ketiban pulung jadi tuan rumah ngumpul keluarga. "Ah sudah lah... cuma beberapa jam ini. Lagipula setahun sekali kan ndak ada salahnya ngorbanin perasaan demi membahagiakan beliau" begitu kurang lebih justifikasi yang saya siapkan. Tapi tetap saja, PS2 dibawa untuk jadi bahan pelipur lara kalau-kalau nanti saya benar jadi mati-gaya di depan saudara-saudara dari pihak istri. Masuk kamar, main WE (Winning Eleven) sampai semua pada pulang. Semudah itu.

Akhirnya satu persatu adik-adik bapak mertua pun datang. Istri/suami serta anak-anak mereka tentu nggak ketinggalan. "Bye-bye happines, welcome boredom!" batin saya. Ucapan formalitas pun kemudian lancar mengalir.
"Apa kabar....?"
"Minal aidin ya..."
dll...
dsb.
@#$@#%#%@#%@#%@#%... wes ewes ewes... bablas rasane.

Sampai akhirnya selesai makan semua ngumpul. Orang tua ngumpul di sisi belakang, anak-anak ngumpul di dalam rumah. Yang tua ngobrol, yang muda ng-UNO (maen kartu UNO). Saya mau tak mau bergabung dengan para orang tua, habis ngumpul sama sepupunya istri malah mbingungi. Nggak punya topik yang bisa nyambung buat ngobrol. Ketahuan sama orang tua, setidaknya biarpun basa-basi, masih bisa disambung-sambungin.

Sungguh mengejutkan!

Nggak tauk kenapa, tahun ini topik obrolan mereka (para orang tua; red.) beda dari tahun-tahun lalu. Subyek yang biasanya nggak jauh dari pekerjaan kini lebih manusiawi. Mereka ngobrolin masa lalu, nostalgia. Sepertinya perjalanan usia mereka membawa wacana yang lebih nyaman untuk saya dengarkan. Mendengarkan cerita bagaimana mereka menghabiskan waktu di masa kecil, sungguh menyenangkan. Imajinasi saya seperti terbawa dan mencoba ngebayangin gimana suasana waktu itu. Bapak mertua, dengan gaya 60-an, dalam tone warna sephia, bermain dengan adik-adiknya. Sederhana sekali tapi begitu memorable.

Obrolan pun berpindah-pindah dari cerita satu ke cerita yang lain melintasi kurun waktu yang berbeda-beda. AJAIB. Saya nggak lagi bosen, nggak lagi males, nggak lagi jenuh. Saya justru menikmati kebersamaan hari itu. Hm... ada apa ya. Apa mereka yang sudah bosan dengan kisah-kisah kekinian sehingga lebih suka membahas masa lalu, atau memang saya yang sudah bisa memasuki khasanah pembicaraan mereka? Entah lah. Tapi satu hal yang saya rasakan, mungkin inilah dasar dari kebutuhan hidupan yaitu untuk MENGENANG dan DIKENANG. Sepertinya itu juga yang jadi alasan kenapa blog ini lahir. Dari keinginan saya untuk bisa mengenang apa yang sudah saya lewat disertai harapan suatu saat saya bisa dikenang dari catatan kurang penting di blog ini.

Bagaimana dengan Anda?

No comments: