Pages

Friday, June 20, 2008

Murmer - Kemewahan Jajanan Kelas Menengah

Masalah selera memang sulit untuk ditawar. Kalau sudah suka, bisa selamanya jadi fanatik. Sekalinya nggak suka, mau dirayu kaya' apa juga nggak bakal mempan.

Pete misalnya. Istri saya adalah pengagum berat jenis makanan ini (ngomong-ngomong pete itu masuk dalam kategori sayur atau buah ya?). Saya yang sudah terlanjur nggak doyan, sampai kapan juga nggak bakal doyan sama pete. Biarpun istri saya bilang kalau dibalado rasa pete'nya hilang, saya tetap teguh kukuh berlapis baja nggak akan mau nyobain pete' untuk yang kedua kalinya (sekedar penegasan bahwa saya bukan fanatik buta anti pete' hehehe).

Sedangkan saya sendiri, adalah seorang penggemar soto. Soto Makassar (kalau kata orang sana, coto, bukan soto), soto Madura, soto Surabaya, soto Betawi, dan segala macam soto lainnya. Tapi favorit saya adalah soto Surabaya dan coto Makassar. Bukan karena kebetulan ibu saya orang Surabaya dan bapak saya orang Makassar, tapi nggak tahu gimana, dua jenis soto ini paling bisa bikin saya termehek-mehek. Ngendus baunya aja udah bisa nebak soto itu enak apa nggak.

Di Jakarta ini agak-agak susah nyari soto Surabaya yang lumayan pol (baca: full; red.) enaknya. Tapi saya beruntung sekali. Secara kebetulan waktu itu jalan-jalan sendirian ke Menteng, saya menemukan penjaja soto Surabaya yang rasanya; buat saya; uenak tenan. Posisinya persis di samping Bank Lippo, agak ke belakang.




Lima belas ribu rupiah. Semangkok soto + air minum botolan. Ayamnya buanyak. Harga segitu mahal? Murah? Relatif, dari sudut mana Anda melihatnya. Tapi buat saya dengan rasa yang saya dapatkan, harganya sangat pantas. Bahkan sangat murah kalau dibandingkan dengan harus membeli soto Surabaya asli di Surabaya sana (ya iya lah, masa' ya iya dong; kan Mulan Jamilah, bukan Mulan Jamidong --> ini becandaannya Indri, temen kantor saya).

Jadi, kalau kebetulan lagi main ke Menteng, sempatkanlah untuk mencoba soto Surabaya ini. Barangkali kita memiliki selera yang sama, boleh kapan-kapan kita kongkow-kongkow bareng menikmati makan malam sambil dihibur musisi jalanan yang di malam-malam tertentu penyanyinya bersuara bagus.

Tuesday, June 03, 2008

Keluargaku, Keluargamu, Keluarga Kita



Sudah hadir layanan penyusunan silsilah keluarga di dunia maya. Nggak perlu pusing-pusing lagi menyusun, cukup bikin akun, undang keluarga, voila. Semua muncul dalam satu halaman. Keuntungan lainnya, layanan ini secara otomatis langsung menghubungkan akar satu keluarga besar dengan keluarga lainnya (keluarga suami dan istri misalnya).

Tapi hati-hati dalam mengisi bio data. Masukan data yang kita berikan sangat rentan digunakan untuk kejahatan dunia maya (cyber crime). Tanggal, bulan, tahun kelahiran kita dan nama gadis ibu bisa jadi modal para penjahat untuk menguras kartu kredit.

Mari ramai-ramai memajang silsilah keluarga!