Pages

Sunday, November 25, 2007

Quickie Express dot com



Baru kali ini ada film Indonesia yang ngasih game seru dalam mempromosikan film. Penasaran? Klik aja langsung ke gambar di atas dan pilih menu game KUMIS. Gokil abiiiis sooob (kata anak-anak gaul masa kini).

Thursday, November 22, 2007

Apa Persamaan Inggris & Indonesia?


Image di-link dari sini.

Secara fisik, orang Inggris dan Indonesia sudah jelas beda. Geografi, apalagi. Ekonomi? Nggak perlu dibahas. Kedisiplinan dan etos kerja? Yah sebagian orang Indonesia sudah mulai memiliki etos kerja yang baik. Mencoba profesional. Tapi itu juga sebagian keciiiiiil banget.

Tapi bersukurlah. Dibalik banyak perbedaan itu kita masih punya persamaan. Sama-sama nggak muncul di putaran final Piala Eropa 2008! Horeeeeeee.


PS
Mustinya kita minta Nike pasang baliho raksasa lagi pas pertandingan pra-kualifikasi piala dunia lawan Suriah. Mungkin saja hasilnya beda.

Monday, November 19, 2007

SMP Gratis!

Pesan dari seorang teman.

"Jika tidak berkeberatan, tolong sebarkan info berikut..

Jika anda mengenal atau mengetahui ada anak miskin atau dari golongan kurang mampu, lulus SD (berijasah) tetapi tidak dapat meneruskan ke SMP, umur max 18 tahun, tinggal di Jakarta Selatan, dapat menghubungi Ibu Ade, Pancoran Timur VIII no. 4B Jakarta 12770 telp. 7990412 HP. 085691500258, Untuk selanjutnya akan disurvei.

Jika tidak ada halangan tahun ini akan dibuka sekolah rakyat (SMP terbuka) gratis di Jakarta Selatan khusus untuk anak miskin dan dari golongan tidak mampu .. "


Benar tidaknya bukan merupakan tanggung jawab pemilik blog. Saya hanya merasa perlu untuk membantu dalam penyebarluasannya

Thursday, November 15, 2007

CurLeLa (Curhat Lewat Lagu)



Curhat sudah jadi kebutuhan dasar manusia. Sepertinya hampir nggak pernah seharipun lewat tanpa curhatan. Entah mencurhatkan atau dicurhati. Mulai dari masalah kecil hingga topik yang berat.

Dengan curhat, orang yang mencurhat bisa jadi lebih lega perasaannya. Sedangkan orang yang dicurhati? Yah gimana suasana psikologis dia aja kali ya. Kalau lagi enak, gak terpengaruh. Tapi pas lagi bete, bisa-bisa kebawa enerji negatif yang di"buang" oleh si pencurhat lewat curhatannya.

Layaknya hukum sebab akibat, curhatan ini juga bisa punya kelanjutan. Salah satunya yang paling sering terjadi adalah makin dekatnya hubungan antara pencurhat dan tercurhat. Yang tadinya cuma teman biasa, jadi sahabat. Yang tadinya sahabat, jadi sahabat karib (kalau kata wong londo: bes pren). Tapi sering juga terjadi kelanjutannya adalah hal yang tidak semestinya tapi mesti untuk dinikmati. Apa itu? Yaaah TST aja lah, tahu sama tempe :p.

Untuk orang yang senang ngobrol, curhat tentu paling enak dilakukan sambil ngobrol. Buat yang seneng nulis, pelampiasannya bisa dalam bentuk puisi atau cerpen. Buat yang seneng musik, curhat itu dilakukan lewat lagu. Kalau penikmat musik, suasana hatinya bisa ditebak dari lagu-lagu yang ada di play list MP3-playernya. Kalau musisi? Nah ini serunya. Musisi-musisi itu sering banget curhat lewat lagu.

Sebenarnya curlela ini bukan barang baru. Dari jadul sampai sekarang pun bisa dibilang hampir semua lagu terinspirasi dari kejadian sehari-hari. Album Pink Floyd "The Wall" misalnya. Semua lirik lagu dalam album tersebut merupakan kisah hidup dari Syd Barret (alm) sang vokalis. Phil Collins pun tak terlepas dari gaya ini (curlela). Saat istrinya; yang sekarang sudah diceraikan; dulu selingkuh, hampir satu album isinya curhatan desye (ada yg tau judul albumnya apa? lupa niy).

Bagaimana dengan situasi di tanah air? Yah... setali tiga uang. Wong curlela ini adalah gejala psikologis dan sosial yang sifatnya universal, wajar sekali kalau musisi kita pun bercurlela. Lucunya, kebanyakan curlelaan para artis-artis tersebut isinya tentang PIL/WIL. Sebut saja mulai dari lagu Kekasih Gelapku, Jadikan Aku Yang Ke-2, Ketahuan, de el el. Sepertinya kegiatan studi banding yang dulu jadi hobinya pejabat, menular ke masyarakat awam tapi dalam bentuk studi banding pasangan qeqeqe.

Nah kembali ke curlela. Salah satu pasangan yang lagi heboh saat ini adalah D-M. D yang merupakan pentolan sebuah grup musik terkenal dengan inisial yang sama dengan namanya (sebuah kebetulan yang sangat narsistis), rencananya akan digugat cerai oleh istrinya, M yang juga pentolan sebuah grup musik duet R. Masalah utama yang menjadi dasar adalah masalah yang tak kunjung selesai (bingung gak lo bacanya? ada 2 kata 'masalah' dalam 1 kalimat :p). D katanya nggak bisa nahan 'kegatelannya', bahkan D ini kabarnya mensyaratkan diperbolehkan berpoligami jika M ingin rujuk (duh M, kalo ini kan bukan hal baru... dari dulu bukannya D udah ngetop doyan cewek? kenapa juga dikawinin).

Dalam sebuah wawancara yang harusnya bertopikkan persiapan album baru R grupnya si M, M pun menyanyikan sebuah contoh lagu yang sudah disiapkan. Ternyata oh ternyata, liriknya merupakan curhatan. Kalau nggak salah ingat ada satu bagian liriknya seperti ini "... aku terima kamu untuk balik, asal kamu jangan nakal..." hahahahaha.

D pun ternyata sudah lebih dahulu melakukan hal ini. Sebelum isu masalah domestiknya terangkat luas ke permukaan, secara strategi marketing dia sudah melakukan aktivitas yang namanya Pre-Emption. Lewat grup barunya TR (yang isinya bule semua kecuali si D ini), salah satu lagu yang kebetulan lagi ngetop sepertinya merupakan curbunglela (halah, ada istilah baru lagi nih). "Malam ini kusendiri, tak ada yang menemani..." (emang si mbak'e kemana mas? sibuk manggung ya? qeqeqe) begitulah salah satu bagian liriknya.

Di sini sepertinya terjadi ambigu. Di satu sisi, para selebritas itu sering mengeluh karena merasa area privasinya dilanggar oleh wartawan, di sisi lain mereka dengan entengnya membeberkan masalah yang seharusnya menjadi area privasi, ke depan publik, tanpa embel-embel tanpa tedeng aling. Dalihnya adalah jujur dan apa adanya. Hm... ternyata batas antara jujur dan ember makin tipis hihihihi.

Kembali lagi ke curlela, saya jadi penasaran. Seandainya orang iklan (hiaaaaa balik-balik lagi ngomongin tentang dunia iklan) yang kebetulan bisa bikin lagu, kira-kira curlelaannya gimana ya? "Malam ini, ku sendiri... tiada AE yang menemani... jobreq baru turun, deadline besok..." hahahahaha.

Tulisan ini sengaja dibuat mbulet untuk sedikit membingungkan pembaca.

Thursday, November 08, 2007

PSG (Pesan Singkat Garing)

Sebuah SMS...
untuk seorang teman...
isinya...
"Selamat ulang tahun...
God Bless ya..
(kalo nggak suka, Funky Kopral juga OK lho)"

------ kriuk kriuk kriuk -----

:p

Thursday, November 01, 2007

Ada Yang Lain Lebaran Tahun Ini



Acara keluarga istri tiap lebaran selalu sama dari tahun ke tahun. Selalu ada ke-nggak-nyambungan (mayoritas keluarga bapak mertua adalah lulusan teknik, sementara saya dari sosial), selalu ada ke-gagap-era-an (istri saya adalah yang tertua di antara sepupu-sepupunya; bahkan ketika kami menikah, semua sepupunya masih ABK - anak bau kencur), selalu ada pra-rasa-ketidak-nyamanan.

Begitu juga di lebaran tahun ini. Sebagai anak sulung, kali ini 'bokap mertoku' ketiban pulung jadi tuan rumah ngumpul keluarga. "Ah sudah lah... cuma beberapa jam ini. Lagipula setahun sekali kan ndak ada salahnya ngorbanin perasaan demi membahagiakan beliau" begitu kurang lebih justifikasi yang saya siapkan. Tapi tetap saja, PS2 dibawa untuk jadi bahan pelipur lara kalau-kalau nanti saya benar jadi mati-gaya di depan saudara-saudara dari pihak istri. Masuk kamar, main WE (Winning Eleven) sampai semua pada pulang. Semudah itu.

Akhirnya satu persatu adik-adik bapak mertua pun datang. Istri/suami serta anak-anak mereka tentu nggak ketinggalan. "Bye-bye happines, welcome boredom!" batin saya. Ucapan formalitas pun kemudian lancar mengalir.
"Apa kabar....?"
"Minal aidin ya..."
dll...
dsb.
@#$@#%#%@#%@#%@#%... wes ewes ewes... bablas rasane.

Sampai akhirnya selesai makan semua ngumpul. Orang tua ngumpul di sisi belakang, anak-anak ngumpul di dalam rumah. Yang tua ngobrol, yang muda ng-UNO (maen kartu UNO). Saya mau tak mau bergabung dengan para orang tua, habis ngumpul sama sepupunya istri malah mbingungi. Nggak punya topik yang bisa nyambung buat ngobrol. Ketahuan sama orang tua, setidaknya biarpun basa-basi, masih bisa disambung-sambungin.

Sungguh mengejutkan!

Nggak tauk kenapa, tahun ini topik obrolan mereka (para orang tua; red.) beda dari tahun-tahun lalu. Subyek yang biasanya nggak jauh dari pekerjaan kini lebih manusiawi. Mereka ngobrolin masa lalu, nostalgia. Sepertinya perjalanan usia mereka membawa wacana yang lebih nyaman untuk saya dengarkan. Mendengarkan cerita bagaimana mereka menghabiskan waktu di masa kecil, sungguh menyenangkan. Imajinasi saya seperti terbawa dan mencoba ngebayangin gimana suasana waktu itu. Bapak mertua, dengan gaya 60-an, dalam tone warna sephia, bermain dengan adik-adiknya. Sederhana sekali tapi begitu memorable.

Obrolan pun berpindah-pindah dari cerita satu ke cerita yang lain melintasi kurun waktu yang berbeda-beda. AJAIB. Saya nggak lagi bosen, nggak lagi males, nggak lagi jenuh. Saya justru menikmati kebersamaan hari itu. Hm... ada apa ya. Apa mereka yang sudah bosan dengan kisah-kisah kekinian sehingga lebih suka membahas masa lalu, atau memang saya yang sudah bisa memasuki khasanah pembicaraan mereka? Entah lah. Tapi satu hal yang saya rasakan, mungkin inilah dasar dari kebutuhan hidupan yaitu untuk MENGENANG dan DIKENANG. Sepertinya itu juga yang jadi alasan kenapa blog ini lahir. Dari keinginan saya untuk bisa mengenang apa yang sudah saya lewat disertai harapan suatu saat saya bisa dikenang dari catatan kurang penting di blog ini.

Bagaimana dengan Anda?